Langit laksana runtuh
Bumi bak terbelah
Saat gelap gulita
Saat jiwa meronta
Petaka kau tuai
Dari cinta yang durjana
Langkahmu robohkan dinasty
Congkakmu hancurkan prasasti
Terkapar
Terlempar
Kepingan hati setiap jiwa
Yang mengelusmu kala kau muda
Mengapa kau ulang
Kepahitan yang telah usang
Kau bilang cawan
Kau jadikan pelepas kehausan
Kasih sayank kau balas corengan
Keagungan kou campakan
Jiwamu terperangkap nafsu
Yang membuat hidupmu sepahit empedu
Lupakah kau akan hari pembalasan
Lupakah darah dagingmu kau hinakan
Matamu terbuka
Pandanganmu buta
==============$$=$$$$$$$$$==============
Bumi bak terbelah
Saat gelap gulita
Saat jiwa meronta
Petaka kau tuai
Dari cinta yang durjana
Langkahmu robohkan dinasty
Congkakmu hancurkan prasasti
Terkapar
Terlempar
Kepingan hati setiap jiwa
Yang mengelusmu kala kau muda
Mengapa kau ulang
Kepahitan yang telah usang
Kau bilang cawan
Kau jadikan pelepas kehausan
Kasih sayank kau balas corengan
Keagungan kou campakan
Jiwamu terperangkap nafsu
Yang membuat hidupmu sepahit empedu
Lupakah kau akan hari pembalasan
Lupakah darah dagingmu kau hinakan
Matamu terbuka
Pandanganmu buta
==============$$=$$$$$$$$$==============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar