Sabtu, 05 November 2011

MEMBUNUH MALAM

hanya derai air mata...
menuntunku di gelap malam
sendiri...
tanpa kawan..

isak tangisku..
terdengar dari relung hati..
hati yang luka
karena cinta...

cinta dirudung luka.
badai menerpa..

membunuh malam
namun kuraih 1 hal
cinta itu buta

cinta sebenarnya..
adalah cinta pada yang ESA
cinta dengan ridho-Nya
menyembah ampunannya

Allah Maha Esa
kucari cinta-Mu..
dengan isak tangis ini
mengharap Mahabaah-Mu....

HANYA LUKA YANG KUDAPAT

Aku disini terdiam
Tersentak tanpa kata
Seakan dunia gelap oleh kabut
Seolah cahaya hilang di telannya

Ku mencintai bukan membenci
Ketika ku coba untuk memahami
Arti cinta sebnarnya
Tapi kenapa hanya luka yang ku dapat

Kini ku coba untuk merajut kembali sehelai demi sehelai
Ketika rajutan itu akan utuh kau hancurkan dengan
Dengan sebuah silet tajam
Kau sayat seolah kau tak mempuyai rasa

Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Seakan pasrah dengan semua
Karma ku mencintai
Buka ,aku yang di cintai

Semoga kau bahagia
Dengan luka ku ini
Semoga kau tenang
Dengan pederitaan hati

Sesungguhnya tuhan melihat
Mendengar
Dan mersakan
Apa yg kurasa
Dia tak diam
Tapi dia selalu mendengar do’a ku

Suatu saat kau akan tau

Selasa, 01 November 2011

TUMBALKAN SEPARUH JIWA

huh..!
rasa ini menyedihkan
ku pikir hanya aku cahayamu
ternyata bintang begitu banyak bertaburan di malammu
ini bodoh
berharap hanya aku yang selalu warnaimu
ternyata pelangi begitu indah melintas dilangitmu
ini sudah gila..!
rela tumbalkan separuh jiwa
demi sekilas senyum yang tertuju bukan untukku
Huh..!
getar ini menyakitkan
seperti tertusuk
seperti ribuan belati merajamku
terlambat..
tepiskan senyummu yang menggoda jiwa
tak mampu..
bendung gemuruh rasa yang terlanjur membara
lelah..
tapaki sejengkal pesona dari keindahan sosok mayamu, bidadari..!

DIPASUNG SUNYI

malam ini duka
rembulan mengasingkan diri dari ratapan malam
kecewa,
cahayanya yang kala itu purnama
dibalas dengan lolongan Serigala
Jadi tak perlu kau bawa tangismu
yang air matanya dusta
Aku bukan Pangeranmu..!
Sinkirkan ratapan
yang isinya kebohongan itu
jauh dari telingaku
Aku muak…
Aku benci ini..!!!
Wajahmu yang rupawan
menjadikanmu elok dan menawan
Tapi aku terlanjur luka, Bidadari!
Sejak itu
Kubiarkan hati dipasung sunyi.

KU SADARI KAU TAKAN KUMILIKI

Kau Takkan Kumiliki
ada yang tak bisa kubaca dari gerak bibirmu
ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
tapi pandangan matamu
masih seperti yang kulihat empat tahun yang lalu
pandangan mata yang dulu pernah menjerumuskanku
dalam dimensi cinta tak berbatas ruang dan waktu
seperti menggapai-gapai dasar
yang tak juga tersentuh
dan masih kuingat betul
betapa aku tersiksa
seperti terpenjara
saat kusadari
kau takkan kumiliki

HUJAN BULAN INI

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Ini
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Ini
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Ini
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu